glossophobia

Share This Post

Glossophobia adalah sebuah fobia atau rasa takut seseorang ketika dihadapkan situasi yang mengharuskan dirinya berbicara di depan banyak orang. Menurut Alodokter, fobia ini masuk ke dalam kategori fobia sosial atau ketakutan seseorang akan diawasi, dihakimi, atau dipermalukan oleh orang lain.

Glossophobia memang bukanlah gangguan mental berbahaya atau kronis, namun jika tidak disikapi secara serius dapat berdampak pada kehidupan dan karir penderitanya. Oleh sebab itu perlu bagi kita mengetahui penyebab dan cara mengatasi glossophobia itu sendiri, agar ketika keluarga atau kerabat kita menderita gangguan mental tersebut dapat diberi penanganan yang benar.

Pengertian Glossophobia

Menurut Halodoc, glossophobia adalah sebuah fobia sosial atau kecemasan sosial yang dialami seseorang dengan ketakutan hebat saat diharuskan berbicara di depan khalayak ramai.

Pengidap penyakit ini cenderung akan merasakan gemetar tak terkendali, berkeringat, dan detak jantung yang berpacu cepat. Selain itu. Pengidap glossophobia juga dapat mungkin memiliki keinginan kuat untuk keluar dari ruangan atau menjauhi situasi tersebut agar menghindarkan dirinya dari stres.

Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang tersebut menyebabkan ketakutan kuat yang tidak sebanding dengan apa yang dialaminya. Sehingga dapat mempengaruhinya dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Penyebab Glossophobia

Berdasarkan perkiraan dari Alodokter, sekitar 75% orang di seluruh dunia mengalami gangguan kecemasan atau glossophobia. Meskipun begitu, penyebab glossophobia adalah tidak diketahui penyebab pastinya.

Akan tetapi, seseorang yang pernah mengalami kejadian memalukan atau pengalaman buruk di masa lalu, akan cenderung lebih berisiko terkena fobia ini. Misalnya, pernah dipermalukan atau dibully karena salah mengucapkan kata ketika berbicara di depan banyak orang.

Rasa cemas yang timbul dari pengidap glossophobia adalah biasanya muncul karena tubuh merespon secara alami akibat merasa terancam ketika diharuskan berbicara di depan umum. Perasaan terancam inilah yang kemudian mendorong otak agar melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin, yang bisa meningkatkan tekanan darah dalam tubuh dan detak jantung.

Orang yang memiliki gangguan kecemasan ketika akan atau sedang berbicara di khalayak umum, biasanya merasakan gejala-gejala seperti:

  • Gemetaran
  • Jantung berdebar kencang
  • Mual
  • Pusing
  • Napas terasa berat dan sesak
  • Keringat dingin
  • Sering buang air kecil
  • Otot menegang

Selain itu, pengidap glossophobia juga kerap kali merasa kesulitan ketika berbicara, seperti terbata-bata saat menyampaikan perkataan, atau terlihat gagap. Padahal biasanya mereka dapat berbicara normal dengan orang lain yang sifatnya lebih pribadi atau tidak di depan umum.

Cara Mengatasi Glossophobia

Orang yang mengalami glossophobia pada umumnya tidak memiliki masalah dengan cara mereka bersosialisasi. Hanya saja mereka merasa tidak nyaman ketika dituntut untuk berbicara di depan umum.

Namun hal itu bukan berarti penderita glossophobia tidak perlu disikapi secara serius. Mereka tetap perlu ditangani agar tidak mengganggu aktivitas kehidupannya.

Salah satu cara mengatasi glossophobia adalah bisa dengan cara mempersiapkan diri saat diminta berbicara di depan umum. Cara ini berguna agar penderita gangguan kecemasan dapat mengurangi rasa gugup berlebih dan dapat mengatasi ketegangan.

Misalnya, ketika diminta memberi sambutan di acara organisasi, kamu dapat mempersiapkan kalimat demi kalimat yang ingin disampaikan, dan melakukan latihan berbicara di depan cermin agar lebih percaya diri.

Jika cara tadi telah dilakukan namun belum ampuh untuk mengatasi kecemasan berlebih, ada beberapa pilihan cara dalam mengatasi glossophobia, diantaranya:

1. Psikoterapi

Cara mengatasi glossophobia pertama adalah dengan melakukan terapi perilaku kognitif. Ini merupakan salah satu cara yang terbilang penting karena dengan melakukan sesi konseling bersama terapis, dapat membantu penderita glossophobia mengidentifikasi penyebab utama perasaan cemas.

Dengan psikoterapi, penderita glossophobia akan dibimbing untuk melakukan teknik relaksasi agar diri menjadi tenang sebelum berbicara di depan banyak orang, contohnya dengan melatih pernapasan saat berbicara dan menenangkan pikiran.

2. Konsumsi Obat-Obatan Khusus

Jika cara psikoterapi tidak juga meredakan gejala gangguan kecemasan, dokter mungkin akan membuat resep obat yang dapat dikonsumsi untuk mengatasi glossophobia. Selain itu, menurut Halodoc obat beta-blocker juga bisa digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan gangguan jantung lainnya bagi pengidap glossophobia.

Obat ini juga membantu mengobati gejala fisik dari penyakit gangguan kecemasan. Kemudian juga bisa menggunakan obat antidepresan untuk mengendalikan kecemasan sosial. Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati depresi, namun bisa juga digunakan oleh pengidap glossophobia.

Komplikasi Glossophobia

Jika penyakit glossophobia, khususnya yang sudah sampai tingkat akut, tidak ditangani dengan serius, dapat menimbulkan penyakit komplikasi. Hal ini disebabkan karena ketakutan berbicara di depan banyak orang dapat menyebar ke seluruh dimensi kehidupan seseorang.

Berikut adalah beberapa komplikasi yang ditimbulkan oleh glossophobia dikutip dari Halodoc.

  • Jadi lebih pesimis terhadap sesuatu
  • Menurunnya tingkat kepercayaan diri
  • Sensitif terhadap kritik
  • Isolasi sosial atau menjauh dari hiruk pikuk kehidupan bermasyarakat yang berpotensi berkembang
  • Menurunnya prestasi di tempat kerja dan sekolah
  • Kecanduan terhadap zat tertentu
  • Kepikiran untuk berupaya bunuh diri

Cara Mencegah Glossophobia

Seseorang dapat mencegah penyakit glossophobia adalah jika ia memiliki pemahaman terkait bagaimana mempersiapkannya dan tekun dalam menjalaninya. Hal ini tentu dapat berdampak baik agar tidak merasa takut saat berbicara di depan umum.

Berikut adalah cara mencegah glossophobia yang dikutip dari Halodoc.

  • Ketahui topik yang dibicarakan dengan baik. Semakin kamu memahami topik yang dibicarakan, semakin kecil kemungkinan kamu salah menyampaikan sesuatu.
  • Berlatih dengan tekun. Berbicara di depan banyak orang memang bukanlah suatu yang mudah dilakukan. Oleh sebab itu, kemampuan itu perlu dilatih terus-menerus agar menjadi terbiasa. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan berlatih berbicara di depan cermin.
  • Tantang kekhawatiran tertentu. Kekhawatiran terhadap suatu hal dapat membuat kamu memikirkan hal-hal yang belum tentu kejadian. Karenanya, buatlah daftar kekhawatiran secara spesifik. Lalu hadapi daftar tersebut secara berani dan identifikasi segala macam kemungkinan serta hasil alternatif dari setiap hal yang kamu khawatirkan.
  • Bernapas dalam-dalam. Sebelum mulai berbicara di depan umum, sebaiknya kamu lakukan hal ini. Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan secara perlahan. Hal ini berguna untuk mengatur detak jantung supaya tidak berdegup cepat yang bisa membuatmu menjadi gugup.

Baca juga: Hikikomori: Fenomena Mengurung Diri dari Dunia Luar Ala Orang Jepang

Itu dia sedikit penjelasan seputar apa itu glossophobia, penyebab, cara mengatasi dan mencegahnya, serta beberapa komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit gangguan kecemasan tersebut.

Jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter atau psikolog jika kamu merasa kecemasan kamu sudah berlebih supaya dapat cepat ditangani sebelum terlambat.

Kliklogistics

#Ongkirnya Murah
Terdengar Sampai Langit!

#OngkirnyaMurahTerdengarSampaiLangit!