Islam masa modern dimulai sejak ekspedisi Prancis di Mesir yang dipimpin Napoleon Bonaparte pada akhir abad ke-18. Ketika itu, umat muslim di Mesir yang merasa terjajah oleh kehadiran bangsa Barat mencoba memberikan perlawanan melalui gerakan-gerakan pembaharuan.
Gerakan pembaharuan inilah yang kemudian diikuti oleh umat muslim di negara-negara Islam lainnya, seperti Turki dan India untuk mengusir penjajah dari tanah air mereka. Oleh sebab itu, zaman ini dikenal sebagai zaman kebangkitan Islam karena gerakan-gerakan pembaharuan tersebut berhasil mengusir penjajah dan mengembalikan kejayaan Islam.
Pembaharuan di beberapa negara tersebut tidak terlepas dari tokoh-tokoh pembaharuan Islam yang berperan sebagai pemuka yang pemikiran-pemikirannya sangat berpengaruh positif bagi kebangkitan Islam.
Lalu, siapa sajakah tokoh-tokoh pembaharuan Islam pada masa modern? Dan apa saja pemikirannya yang dapat membawa Islam kembali ke masa jayanya?
Baca juga: Yuk Mengenal 7 Tokoh Ilmuwan Islam paling berpengaruh di Dunia
Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam dan Pemikirannya
Kami telah merangkum nama-nama tokoh pembaharuan Islam beserta pemikiran-pemikirannya yang kami kutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XI yang diterbitkan Kementerian Agama.
Berikut adalah 9 (sembilan) tokoh pembaharuan Islam dan pemikirannya pada masa modern.
Muhammad Ali Pasya
Muhammad Ali Pasya merupakan tokoh pembaharuan Islam yang memiliki kecerdasan dan keberanian. Kedua hal tersebut lah yang mengantarkannya menjadi pemimpin di Mesir dalam melakukan perlawanan terhadap bangsa Barat.
Salah satu jasanya yang paling dikenang adalah ketika dia berhasil menyelamatkan Mesir dari pendudukan Napoleon Bonaparte dari Prancis.
Adapun pemikiran-pemikirannya, yakni sebagai berikut.
- Mengirim pelajar Mesir ke Eropa untuk mengenyam pendidikan.
- Mendatangkan perwira tinggi Prancis bernama Save untuk melatih tentara militer Mesir dan mengirim pelajar Mesir belajar kemiliteran di Prancis.
- Mendatangkan ahli ekonomi dari Eropa dan membuka sekolah pertanian.
- Mendirikan sekolah modern, seperti sekolah militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran, sekolah pertambangan, sekolah dasar, sekolah akuntansi, dan sekolah-sekolah keahlian lainnya.
Pemikiran-pemikiran dari Ali Pasya ini sangat berpengaruh bagi perkembangan Mesir di masa berikutnya. Beberapa kebijakan yang dikeluarkannya pun menjadi pemicu lahirnya tokoh-tokoh pembaharuan Islam lain di masa selanjutnya.
Rifa’ah Badawi at-Tahtawi
Rifa’ah Badawi at-Tahtawi atau lebih dikenal at-Tahtawi merupakan tokoh pembaharuan Islam yang dikenal pernah menerjemahkan 12 buku dan risalah saat ia sedang mengenyam pendidikan di Prancis.
Ketika kembali ke Mesir, ia lalu diangkat sebagai guru bahasa Prancis dan penerjemah di salah satu sekolah kedokteran. Sampai akhirnya, pada tahun 1836 at-Tahtawi berhasil mendirikan Sekolah Penerjemahan.
At-Tahtawi juga diketahui sering membagikan berita-berita dan pengetahuan tentang kemajuan Barat saat ia menjabat sebagai pemimpin surat kabar Al-Waqa’i al-Misriyah.
Pemikirannya terkait pembaharuan Mesir pun sangat berpengaruh bagi kebangkitan Islam, diantaranya:
- Pendidikan setara untuk semua golongan.
- Mewajibkan para pemimpin untuk melakukan musyawarah terlebih dahulu bersama para ulama, kaum terpelajar, dokter, dan ekonom sebelum mengambil keputusan.
- Umat Islam harus bersifat dinamis terhadap perkembangan zaman.
- Syari’ah harus disesuaikan di era modern.
- Para ulama wajib mempelajari ilmu pengetahuan modern agar dapat menyesuaikan diri dengan syariat dan kebutuhan zaman.
Jamaluddin al-Afghani
Jamaluddin al-Afghani adalah tokoh pembaharuan Islam yang lahir di Afghanistan, namun pemikirannya sangat berpengaruh bagi kebangkitan Islam di Mesir.
Jamaludin dikenal sebagai seorang yang cerdas. Di saat usianya masih 18 tahun, ia sudah menguasai berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu filsafat, hukum, agama, sejarah, metafisika, kedokteran, sains, astronomi, dan astrologi.
Jamaludin tercatat pernah menjabat sebagai perdana menteri di negara asalnya, Afghanistan. Namun, karena saat itu Inggris mencampuri urusan politik dalam negeri Afghanistan, ia memilih untuk pergi ke India.
Akan tetapi di India pun ia tidak menetap terlalu lama karena ternyata juga sudah diintervensi Inggris. Sehingga pada tahun 1871 ia memutuskan pindah ke Mesir, yang kemudian ia dikenal sebagai tokoh pembaharuan Islam di sana berkat pemikirannya.
Pemikiran-pemikiran Jamaludin al-Afghani untuk pembaharuan Islam di Mesir diantaranya:
- Bersikap oposisi terhadap pemerintah Mesir yang dicampuri oleh Inggris.
- Mengusahakan perubahan sistem pemerintahan dari autokrasi menjadi demokrasi.
- Bergabung bersama politikus Mesir dan membentuk Partai Kebangsaan.
- Kesetaraan kedudukan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan.
Muhammad Abduh
Pemilik nama lengkap Muhammad Abduh Hasan Khairullah ini lahir di Mahallat Nasr, Syubra Khit, al-Bahirah Mesir pada tahun 1849. Dalam catatan pendidikannya, Abduh pernah bersekolah di Universitas Al-Azhar Kairo pada tahun 1866.
Setelah selesai dari situ, ia lalu mengajar di Al Azhar, sampai akhirnya ia berada di puncak karirnya saat menjadi mufti pertama di Mesir pada tanggal 3 Juni 1899.
Berikut adalah pemikiran Muhammad Abduh yang berpengaruh bagi pembaharuan Islam di Mesir.
- Mengajak umat Islam untuk kembali pada marwah ajaran Islam sesungguhnya.
- Ajaran-ajaran kemasyarakatan agar disesuaikan dengan perkembangan zaman.
- Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh negara itu sendiri.
- Menumbuhkan Ijtihad, karena Ijtihad adalah dasar yang paling penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam.
Rasyid Ridha
Tokoh pembaharuan Islam berikutnya adalah Rasyid Ridha. Pemilik nama lengkap Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin Syamsudi bin Baha’uddin al-Qalmuni al-Husaini ini lahir di Qalamun, Lebanon, 23 September 1865.
Ridha juga merupakan ulama yang masih memiliki hubungan keturunan dengan Rasulullah SAW, yang membuatnya dijadikan sebagai suri tauladan dalam beribadah.
Ia dikenal sebagai seorang yang memiliki kemampuan dalam memaklumi berbagai macam pandangan. Kemampuannya inilah yang membuat Ridha terbawa pada pemikiran-pemikiran Islam modern.
Awal mula Ridha menjalankan ide-ide pembaharuannya adalah pada saat ia berada di Suriah. Hanya saja ketika itu, pemikirannya mendapat tentangan dari Kesultanan Utsmaniyah.
Sehingga Ridha memutuskan untuk pindah ke Mesir dan mulai menjalankan pembaharuan di sana.
Beberapa pemikiran Ridha soal pembaharuan Islam diantaranya:
- Mengharuskan umat Islam kembali pada Al-Quran dan As-Sunnah agar bisa mengenal Islam lebih dalam.
- Ajaran Islam bersifat dinamis.
- Ilmu pengetahuan modern tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
- Hukum fiqih tentang kemasyarakatan tidak boleh dianggap absolut.
- Umat Islam harus bersatu jika menginginkan sebuah kemajuan.
Sultan Mahmud II
Setelah tadi kita membahas tokoh-tokoh pembaharuan Islam dan pemikirannya di Mesir, kali ini kita akan sedikit bergeser ke tokoh pembaharuan Islam di Turki. Tokoh pembaharuan Islam di Turki yang terkenal adalah Sultan Mahmud II yang sudah diangkat menjadi Sultan Turki sejak usia 22 tahun.
Di masa pemerintahannya, Turki menjelma menjadi negara yang kuat. Adapun usaha-usaha Sultan Mahmud II dalam menjalankan pembaharuan di Turki, yakni:
- Memasukkan kurikulum pengetahuan umum ke lembaga-lembaga pendidikan madrasah.
- Mendirikan sekolah Mektebi Ma’arif untuk menghasilkan tenaga ahli administrasi, dan mendirikan sekolah Mektebi Ulumi Edebiyet untuk menyediakan tenaga ahli penerjemah.
- Mendirikan sekolah kedokteran, militer, dan teknik.
- Menjunjung tinggi demokrasi dalam pemerintahannya.
- Menghapus budaya pengultusan sultan yang sebelumnya dianggap suci oleh rakyatnya.
Sayyid Ahmad Khan
Setelah mengetahui tokoh-tokoh dari Mesir dan Turki, kali ini ada tokoh pembaharuan Islam dari India, yaitu bernama Sayyid Ahmad Khan. Sepanjang karirnya, Khan pernah bekerja sebagai Hakim dan telah menguasai berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu agama, bahasa Arab, Persia, dan Ilmu Pengetahuan Umum.
Pada tahun 1857, India sedang diguncang dengan peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat dalam menentang kekuasaan pemerintah Inggris. Melihat hal tersebut, Khan berusaha mencegah terjadinya kekerasan, salah satunya dengan cara menolong orang-orang Inggris dari ancaman pembunuhan.
Atas jasanya tersebut, Khan memiliki kedekatan hubungan yang sangat baik dengan Inggris yang lalu ia manfaatkan untuk kepentingan umat Islam di India.
Beberapa pemikiran Ahmad Khan untuk pembaharuan Islam di India diantaranya:
- Pendidikan adalah cara terbaik untuk mengubah karakter umat Islam dari kemunduran.
- Akal harus dihargai tinggi, karena ilmu dan teknologi modern adalah buah pemikiran dari manusia.
- Hukum alam dan Al-Quran harus sejalan.
- Mendorong umat Islam untuk bersikap dan berperilaku yang mencerminkan semangat berpikir.
Muhammad Iqbal
Tokoh pembaharuan Islam terakhir adalah Muhammad Iqbal yang juga merupakan tokoh pembaharuan dari India.
Dengan berbekal pendidikan tinggi di beberapa Universitas ternama Eropa, seperti Scottish Mission School, Government College Lahore, Universitas Cambridge, dan Universitas Munich, Iqbal meraih puncak karirnya saat ia terpilih sebagai Presiden Liga Muslim pada tahun 1930. Liga Muslim ini sangat berperan penting dalam proses India untuk mencapai kemerdekaan.
Tidak hanya itu. Iqbal juga dikenal sebagai aktor kunci dalam pendirian negara Pakistan sebagai sebuah negara Islam yang merdeka dari negara India. Berkat jasanya tersebut, nama Muhammad Iqbal lalu diabadikan menjadi nama sebuah lapangan terbang di Lahore.
Berikut adalah ide-ide pemikiran Muhammad Iqbal dalam gerakan pembaharuan Islam.
- Menjadikan Al-Quran sebagai landasan utama dalam membentuk sebuah peradaban baru.
- Umat Islam harus menerima kehidupan yang dinamis agar bisa bangkit dari keterpurukan.
- Memperkokoh dan memperkuat individualitas melalui pendidikan.
- Ijtihad akan selalu dibutuhkan di setiap perkembangan zaman, karena ajaran Islam harus selalu sesuai dengan tuntutan zaman.
- Peradaban Barat dan Timur dapat disatukan melalui penalaran dan cinta.
Itulah dia sedikit informasi mengenai tokoh pembaharuan Islam dan pemikirannya. Semoga dapat menjadi tambahan wawasan bagi kita tentang sejarah peradaban umat manusia, khususnya peradaban umat muslim di seluruh dunia.