peristiwa nuzulul quran

Share This Post

Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani hidup di dunia. 

Menurut sejarahnya, Al Quran diturunkan Allah SWT secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari.

Adapun surat pertama yang diturunkan dalam Al Quran adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwa diturunkannya surat inilah yang dinamakan Nuzulul Quran yang kemudian diperingati sebagai hari pertama kali diturunkannya kitab suci umat Islam. 

Lantas apa itu peristiwa Nuzulul Quran? Bagaimana sejarahnya? Simak ulasan berikut ini mengenai pengertian dan sejarah peristiwa Nuzulul Quran, serta keutamaannya bagi umat Islam yang kami kutip dari beberapa sumber terpercaya.

Baca Juga: 5 Keutamaan Bulan Suci Ramadhan Yang Ditunggu Umat Islam

Sejarah Peristiwa Nuzulul Quran

Peristiwa Nuzulul Quran adalah peristiwa diturunkannya pertama kali Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tanda dimulainya kenabian Rasulullah SAW. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 M yang kemudian sampai sekarang diperingati umat Islam sebagai hari turunnya Al Quran.

Nabi Muhammad SAW yang ketika itu berusia 40 tahun sedang menyendiri di dalam Gua Hira, tiba-tiba didatangi sosok asing. Sosok tersebut setelah diketahui ternyata adalah Malaikat Jibril. 

Melihat kehadiran Malaikat Jibril, Rasulullah seketika terkejut dan ketakutan. Tubuhnya pun gemetaran yang tak lama dipeluk oleh Malaikat Jibril sambil mengucapkan kata “iqra” kepada Rasulullah sebanyak tiga kali. Kata “Iqra” bila diartikan ke Bahasa Indonesia berarti “bacalah”

Rasulullah yang masih dalam kondisi ketakutan pun menjawab “Aku belum mengenal bacaan,”. Malaikat Jibril kemudian melanjutkan perkataannya dengan mengatakan:

Iqra’ bismi rabbikal ladzi khalaq

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,”

Khalaqal insaana min ‘alaq

Artinya: Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,”

Iqra’ wa rabbukal akram

Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia,”

Alladzi ‘allama bil-qalam

Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena,”

‘Allamal insaana maa lam ya’lam

Artinya: “Dia mengajarkan manusia yang tidak diketahuinya,”

Ucapan Malaikat Jibril ini merupakan bunyi dari Surat Al-Alaq ayat 1-5 sekaligus merupakan wahyu pertama yang disampaikannya dalam Al Quran kepada Rasulullah SAW.

Selanjutnya, proses turunnya Al Quran terbagi menjadi dua tahapan, yakni:

  • Diturunkan secara lengkap pada malam Lailatul Qadar dari Lauhfudz Mahfudz ke langit dunia, dan
  • Diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW

Selain dibagi menjadi dua tahapan, peristiwa turunnya Al Quran juga dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Ayat yang diturunkan di periode Mekkah disebut sebagai ayat Makkiyah, sedangkan ayat yang diturunkan di periode Madinah disebut sebagai ayat Madaniyah.

Pada periode Mekkah, secara umum ayat yang diturunkan berisi tentang ajaran-ajaran Islam dan hal-hal keimanan. Periode ini berlangsung selama 12 tahun 5 bulan dengan total 86 surat yang diturunkan.

Sementara pada periode Madinah, secara umum ayat yang diturunkan adalah mengenai hubungan manusia dengan makhluk hidup lainnya, syariat-syariat Islam, dan hukum-hukum Islam. 

Periode ini terjadi setelah Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Kota Mekkah ke Kota Madinah dan berlangsung selama 9 tahun 9 bulan. Total terdapat 28 surat yang diturunkan di periode Madinah.

Adapun ayat terakhir yang diturunkan dalam Al Quran adalah surat Al-Maidah ayat ke-5.

Keutamaan Peristiwa Nuzulul Quran

Inilah dia keutamaan Nuzulul Quran, peristiwa turunnya kitab suci umat Islam pada malam 17 Ramadhan.

Lebih Baik Nilai Pahalanya daripada Seribu Bulan

Keutamaan peristiwa Nuzulul Quran yang pertama adalah pada malam tersebut lebih baik nilainya daripada seribu bulan. Artinya, amalan ibadah yang dilakukan pada malam Nuzulul Quran memiliki nilai yang lebih baik daripada ibadah selama 1000 malam.

Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Al-Qadr ayat 3 yang berbunyi:

Lailatul qadri khairun min alfi syahr

Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan,”

Malam Penuh Keberkahan

Malam 17 Ramadhan atau malam terjadinya peristiwa Nuzulul Quran adalah malam penuh keberkahan. Hal ini sebagaimana disampaikan Allah SWT dalam firmannya melalui Q.S Ad- Dukhan ayat 3 yang berbunyi:

Innaa Anzalnaahu fii lailatin mubarakatin innaa kunnaa minziriin 

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan,”

Diampuni dari Segala Dosa-Dosa

Barangsiapa yang memperbanyak ibadah di malam peristiwa Nuzulul Quran, niscaya mereka akan diampuni dari segala dosa-dosanya oleh Allah SWT. Seperti kata hadits yang diriwayatkan Bukhari yang artinya:

“Barangsiapa melaksanakan salat di malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR Bukhari).

Turunnya Malaikat ke Bumi

Peristiwa Nuzulul Quran juga dipercaya sebagai malam yang istimewa karena salah satunya pada malam tersebut para malaikat berbondong-bondong turun ke bumi, tak terkecuali malaikat sang pemberi wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril.

Dalam surat Al-Qadr ayat 4 Allah berfirman:

Tanazzalul malaaikatu warruuhu fiiha bi idzni rabbihim min kulli amr

Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan,”

Baca Juga: Mengenal Keutamaan Sahur Pada Bulan Suci Ramadhan

Itulah informasi mengenai sejarah peristiwa Nuzulul Quran dan keutamaannya bagi yang menghidupkannya dengan memperbanyak amalan dan ibadah. Semoga artikel ini bermanfaat! 

Kliklogistics

#Ongkirnya Murah
Terdengar Sampai Langit!

#OngkirnyaMurahTerdengarSampaiLangit!