Sekilas profesi content writer dan copywriter terlihat sama jika dilihat dari segi jobdesk utamanya, yaitu menulis. Namun ternyata keduanya memiliki perbedaan yang tentunya perlu untuk diketahui, khususnya bagi para pencari kerja yang sedang mencari lowongan sebagai seorang penulis.
Perbedaan antara content writer dan copywriter pada dasarnya terletak pada tujuannya. Content writer adalah profesi yang bertugas membuat tulisan dengan tujuan memberikan informasi ataupun edukasi tentang suatu hal yang memiliki kaitan dengan bisnis perusahaan.
Sedangkan copywriter adalah tugas dari seorang penulis yang difokuskan untuk menarik pembaca web perusahaan agar mau membeli ataupun menggunakan produk perusahaan. Dengan kata lain, profesi copywriter lebih berfokus pada sisi penjualan produk atau layanan perusahaan.
Baca Juga: Kamu Introvert? Nih Pekerjaan Yang Cocok Untuk Orang Introvert
Supaya lebih jelas mengenai perbedaan antara content writer dan copy writer, silahkan simak pembahasan kami berikut ini mengenai definisi, tujuan, panjang konten, dan sasaran dari kedua role yang ada di bagian marketing sebuah perusahaan tersebut..
Perbedaan Content Writer dan Copywriter
Sebelum membahas perbedaan antara content writer dan copywriter lebih jauh, sebaiknya kita pahami dulu definisi dari keduanya.
Apa Itu Content Writer?
Content writer adalah sebuah profesi pekerjaan yang memiliki tugas utama menulis konten edukasi dan menghibur tentang suatu hal. Biasanya, konten yang diproduksi memiliki kaitan dengan bisnis perusahaan. Namun tak jarang, ada juga konten yang diproduksi tidak memiliki kaitan dengan bisnis perusahaan, melainkan tujuannya untuk mendatangkan traffic pada web perusahaan.
Konten yang dibuat content writer dapat berupa cerita anekdot, data, ataupun analisis terhadap suatu fenomena. Pembuatan konten tentu harus menarik dan berkualitas agar dapat menarik minat pembaca dan membuat mereka menjadi tahu tentang beragam hal yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Apa Itu Copywriter?
Sementara itu, copywriter adalah profesi yang bertugas membuat konten berupa teks atau tulisan dengan tujuan menarik pembaca agar mau mengonsumsi produk atau layanan perusahaan. Oleh sebab itu, seorang copywriter dituntut untuk bisa menulis kalimat-kalimat ajakan agar menarik pembaca.
Kemampuan menulis kalimat-kalimat ajakan tersebut dinamakan copywriting, yaitu seni menulis yang dapat memengaruhi minat orang lain terhadap suatu produk tertentu.
Tujuan Content Writer dan Copywriter
Secara umum, content writer dan copywriter memiliki tujuan yang sama, yakni memasarkan produk perusahaan. Hanya saja keduanya memiliki pendekatan berbeda dalam melakukannya.
Content writer memasarkan produk secara tersirat melalui konten-konten edukasi dan menghibur. Misalnya sebuah penyedia jasa ekspedisi ingin memasarkan produk layanannya berupa jasa pengiriman alat berat.
Seorang content writer di perusahaan tersebut bisa membuat konten tulisan berupa jenis-jenis alat berat, lalu memberikan kalimat-kalimat ajakan untuk menggunakan jasa perusahaan pada paragraf penutup. Tentunya kalimat-kalimat tersebut ditujukan kepada pembaca yang sedang mencari jasa pengiriman alat berat.
Sedangkan copywriter memasarkan produk perusahaan secara langsung alias tidak melalui konten-konten edukasi atau menghibur. Sehingga biasanya konten yang diproduksi keseluruhan isinya membicarakan tentang produk yang ditawarkan, seperti kelebihan dan kekurangan, serta harganya.
Misalnya, salah satu perusahaan produsen alat-alat olahraga memiliki produk berupa sepatu basket. Maka peran dari copywriter di perusahaan tersebut adalah memberikan informasi seputar produk sepatu basket yang ditawarkan menggunakan kemampuan menulis copywriting.
Panjang Konten Tulisan
Perbedaan antara content writer dan copywriter berikutnya adalah terletak pada panjang konten yang diproduksi keduanya.
Konten tulisan yang dibuat content writer biasanya cenderung lebih panjang. Hal ini karena konten yang dibuatnya bersifat umum. Adapun panjang tulisan yang dibuat content writer biasanya sekitar 500-1.500 kata per artikel.
Berbeda dengan copywriter yang menulis konten tidak jauh dari seputar produk perusahaan. Copywriter cenderung to the point dalam menyampaikan informasi alias tidak bertele-tele. Sehingga kontennya pun berupa tulisan-tulisan singkat yang ditujukan untuk menarik pembaca.
Sasaran
Lalu, perbedaan antara content writer dan copywriter yang terakhir adalah pada sasaran yang hendak dicapai.
Sasaran content writer dalam membuat konten tulisan adalah audiens yang lebih luas. Hal ini karena konten yang diproduksi sifatnya umum dan mengedukasi, sehingga cakupannya cenderung lebih luas.
Sementara itu, sasaran copywriter adalah pembaca yang sedang mencari tahu informasi seputar produk perusahaan. Sehingga bahasa yang digunakan dalam kontennya adalah bahasa yang menjual sekaligus mengajak pembaca agar mau membeli produk tertentu.
Dengan perbedaan sasaran antara keduanya ini, membuat Key Performance Indicators (KPI) yang harus diraihnya pun berbeda pula.
KPI content writer biasanya berkutat di seputar web traffic, jumlah pengunjung web, waktu yang dihabiskan pengunjung web, CTR (click-through rate), dan istilah sejenisnya yang biasanya terdapat dalam Google Analytics.
Sedangkan KPI copywriter lebih kepada hasil penjualan, leads, conversion rate, open rate, dan lain-lain.
Baca Juga: Karyawan Anda Keseringan Healing? Inilah 7 Cara agar Karyawan Betah Bekerja
Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan mengenai perbedaan antara content writer dan copywriter. Secara umum, keduanya sama-sama merupakan sebuah role yang terdapat di bagian marketing sebuah perusahaan. Sehingga meskipun memiliki perbedaan, keduanya tetap perlu berjalan secara beriringan guna membantu perusahaan dalam meningkatkan penjualan produknya.