jenis jenis puasa sunnah

Share This Post

Puasa adalah ibadah yang merupakan salah satu rukun iman yang diamalkan oleh umat islam. puasa tidak hanya sekedar dilakukan pada bulan suci ramadhan saja, Namun banyak juga lho jenis jenis puasa Sunnah yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan keberkahan dan pahala yang berlipat. Puasa sunnah bersifat “tidak wajib” sehingga jika meninggalkanya tidak akan mendapatkan dosa. 

Rasulullah melakukan puasa sunnah tidak lain karena ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. kita sebagai umatnya, sudah sepatutnya mengikuti segala jejak kebaikan yang beliau perbuat. Karena semua ajaran itu akan menuntun kita pada bentuk ketakwaan yang tinggi pada Allah SWT. namun, apa saja sih jenis jenis puasa sunnah itu? Nah, kali ini kami akan memberikan 8 jenis Puasa Sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga: Keutamaan Khatam Al Quran di Bulan Ramadhan Beserta Doanya

Jenis Jenis Puasa Sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW 

Puasa sunnah adalah ibadah puasa yang dianjurkan dilakukan oleh umat Islam selain dari puasa wajib seperti puasa Ramadhan. Puasa sunnah memiliki banyak jenis, dan setiap jenisnya memiliki manfaat yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis puasa sunnah yang sering dilakukan oleh umat Islam:

1. Puasa Daud

Ibadah Puasa Daud dilakukan dengan cara berpuasa sehari penuh dan berbuka di malam harinya, kemudian berpuasa lagi di hari berikutnya. Puasa Daud dilakukan secara berkelanjutan selama satu atau dua hari dalam seminggu. ibadah Puasa ini disebut puasa Daud karena Rasulullah SAW sering melakukannya, yang kemudian diikuti oleh para sahabatnya.

2. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh dilakukan pada tiga hari di bulan Hijriyah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15. amalan menjalankan Puasa ini dianjurkan untuk dilakukan sebagai pengganti puasa yang tidak sempat dilakukan di bulan Ramadhan, atau sebagai amalan sunnah untuk mendapatkan pahala yang banyak. Luar biasanya, Puasa sunnah yang satu ini memiliki keutamaan yaitu mendapatkan 10 kali lipat pahala jika melaksanakannya. 

3. Puasa Syawal

Puasa Syawal dilakukan pada bulan Syawal, yang dimulai setelah selesai melaksanakan puasa Ramadhan. hal tersebut dilakukan selama enam hari berturut-turut, atau dapat juga dilakukan secara terpisah. menjalankan Puasa Syawal dianjurkan karena puasa ini dapat menjadi pembuka pintu kebaikan setelah sebulan penuh beribadah di bulan Ramadhan.

4. Puasa Arafah

Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang merupakan hari wukuf di Arafah. melaksanakan Puasa ini sangat dianjurkan karena Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa selama setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang. Salah satu keutamaan melaksanakan ibadah puasa arafah adalah dapat menghindarkan manusia dari siksa api neraka.

5. Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis dianjurkan karena Rasulullah SAW sering melakukannya. hal ini, dapat dilakukan setiap minggu atau dua kali dalam satu bulan. amalan ini juga memiliki manfaat kesehatan, karena dapat membantu menjaga berat badan dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

6. Puasa Bulan Rajab

Puasa Bulan Rajab dianjurkan karena bulan ini merupakan bulan yang mulia dalam agama Islam. untuk menjalanakan Puasa ini dapat dilakukan sepanjang bulan Rajab atau dapat juga dilakukan pada beberapa hari tertentu dalam bulan Rajab. salah satu keutamaan dari Puasa ini dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pahala yang banyak dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

7. Puasa Dzullhijah

Puasa Dzulhijjah sangat dianjurkan untuk dilakukan terlebih pada sepuluh hari pertama bulan tersebut. Bahkan menurut hadits H.R, At-Tirmidzi, seorang yang melakukan puasa Dzulhijjah akan mendapatkan pahala yang setara dengan orang yang melakukan sholat malam dan sholat pada malam lailatul Qadar. Jadi sungguh disayangkan bagi umat muslim yang tidak melaksanakannya.

8. Puasa Asyura

Selanjutnya adalah Puasa Asyura, salah satu jenis puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram, yaitu pada hari Asyura. Puasa ini memiliki banyak makna dan manfaat bagi umat Islam.Puasa Asyura dapat dilakukan dengan cara berpuasa pada tanggal 10 Muharram atau pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Puasa Asyura juga dapat dilakukan dengan cara berpuasa selama tiga hari, yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Namun, puasa Asyura tidak dianjurkan dilakukan bersamaan dengan puasa Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Itulah beberapa jenis jenis puasa sunnah yang sering dilakukan oleh umat Islam. Selain itu, puasa sunnah juga harus dilakukan dengan niat yang ikhlas dan tanpa mengganggu aktivitas keseharian serta kewajiban lainnya. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan motivasi untuk melakukan puasa sunnah.

Kliklogistics

#Ongkirnya Murah
Terdengar Sampai Langit!

#OngkirnyaMurahTerdengarSampaiLangit!