apa itu let it rot

Share This Post

Tahukah kamu semanjak awal tahun 2022, banyak sekali kaum muda di China yang mengaplikasikan gaya hidup baru yang dikenal dengan ‘Bai lan’ atau ‘Let it Rot’ yang memiliki arti ‘biarkan membusuk’ dalam bahasa Indonesia. Fenomena Let it Rot sebenarnya adalah bentuk ekstrim dari suatu gerakan yang disebut ‘Tang Ping’ atau Lying Flat’ dimana kaum muda china menolak persaingan kerja yang luar biasa ketat dan memutuskan untuk menjalani gaya hidup yang sederhana dan cenderung bermalas-malasan.

Terus apa itu Let it Rot Sebenarnya, dan apa saja sih faktor yang membuat gaya hidup yang satu ini banyak dianut oleh kaum muda china? Dan adakah impact buat kaum Muda Indonesia? Semua itu akan kami bahas dengan lengkap pada artikel ini, So, tetap baca hingga akhir ya!

Baca Juga: Apa Itu Gaya Hidup Frugal Living? Ini Dia Cara Hemat Anti Boros!

Apa Itu Let it Rot

Fenomena Let it Rot adalah gerakan anak muda untuk tidak melakukan apapun untuk masa depan mereka, sebagai bentuk keputusasaan terhadap Sulitnya mencari pekerjaan dan ketimpangan antara jumlah penghasilan dengan beban pekerjaan dari perusahaan. Dan mirisnya lagi, Fenomena ini banyak dilakukan oleh para fresh graduate Universitas yang notabene termasuk dalam kategori orang high educate yang mestinya tidak sulit mendapat pekerjaan. Anak Muda yang melakukan Let It Rot akan melakukan aksi untuk tidak melakukan apa-apa, biasanya mereka hanya tiduran dan tinggal di tenda yang didirikan pada pinggiran kota, tanpa mencari pekerjaan/karir, tidak menikah, tidak memiliki anak, tidak membeli rumah dan mencoba bertahan dengan uang seadanya hingga akhir hayat. 

Negara china yang merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk tertinggi di dunia, tak heran memiliki persaingan melamar kerja yang luar biasa ketat. hal tersebut semakin diperparah dengan wabah Covid-19 yang menghentikan pertumbuhan ekonomi yang membuat perusahaan enggan untuk merekrut pekerja baru dalam jumlah besar. Hal tersebut tentunya memiliki andil yang besar akan tingginya jumlah pengangguran muda di negeri tirai bambu tersebut. Menurut data, jumlah pengangguran fresh graduate dan usia muda lainnya di china sudah mencapai 18.4% yang merupakan tertinggi dalam sejarah china.  

Belum lagi fakta jikalau mereka diterima bekerja oleh sebuah perusahaan, mereka akan dipaksa untuk bekerja dengan konsep 996( bekerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam dalam 6 hari) tanpa Path Career yang jelas, dan penghasilan yang rendah bahkan di beberapa kasus bahkan tidak digaji, semakin Menampar kaum muda china kedalam keputusasaan. 

Dampak Gerakan Let It Rot di Indonesia

Meski fenomena Let It Rot belum menjamur di Indonesia, bukan berarti kita dapat sekedar mengindahkan gaya hidup ini. Generasi Muda Indonesia sangat berpotensi untuk melakukan gerakan Let it Rot mengingat jumlah pengangguran di Indonesia yang masih terbilang tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat statistik pada bulan februari 2023 jumlah pengangguran di indonesia ada 146,62 atau naik 2,61 juta orang semanjak februari tahun lalu. Dengan rata-rata upah buruh sebesar 2,94 juta rupiah per bulan. Dengan data tersebut, maka sangat dekat pula kita pada keputusasaan yang kaum muda china rasakan. Belum lagi, Biaya kuliah di Indonesia yang sudah masuk kategori tidak masuk akal mahalnya, membuat Indonesia tetap membutuhkan lapangan pekerja bagi anak muda yang tidak bergelar, yang kini kian sulit didapatkan. Puncaknya demo yang dilakukan oleh pencari kerja di kawasan Industri karawang menuntut dibukakan lapangan pekerjaan untuk mereka adalah bentuk frustasi awal kaum muda dalam menghadapi beratnya persaingan kerja di Indonesia 

Bahkan mirisnya lagi, anak muda fresh graduate dari universitas pun kini kian sulit untuk mendapatkan kesempatan bekerja karena persentase jumlah ketersedian pekerjaan dan lulusan perguruan tinggi yang tidak sebanding. Bayangkan saja, untuk memasuki perusahaan yang kelasnya biasa-biasa saja Anda perlu menghadapi ribuan pelamar untuk mendapatkan satu kursi untuk bekerja. Belum lagi praktek Nepotisme atau “orang dalam” di dunia kerja di Indonesia masih dilestarikan banyak perusahaan, hal ini juga menjadi faktor penyumbang sulitnya mencari pekerjaan sekarang.

Kemenaker dan Kemendikbud harus melihat fenomena Let It Rot ini sebagai hal yang serius, melihat potensi Anak Muda Indonesia untuk melakukan aksi tersebut cukup tinggi. Ingat! Negara bertanggung jawab atas kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Jika Para kaum muda kita yang sudah mengeluarkan seluruh kemampuan akademis, moril dan Materil dalam mencari pekerjaan namun tetap tidak diterima, maka jangan heran jika kejadian di china akan terjadi di Indonesia. Ada beberapa saran dan cara dari kami buat negara dan para pemuda Indonesia untuk tetap terhindar dari budaya let it Rot ini.

Cara Menghindari Fenomena Let It Rot

Berikut ini adalah cara menghindari Fenomena Let it Rot di Indonesia. Semua yang akan kami tuliskan nantinya berasal dari pure opini kami. Sehingga kalian wajib memperhatikan hal tersebut.

1. Mindset Wirausaha Harus Ditanamkan Sejak Dini

Kita tidak bisa memungkiri bahwa pendidikan di Indonesia selalu nge drive para pelajar untuk menjadi pekerja yang baik, mulai dari level Pendidikan dasar SD sampai dengan tinggi seperti Universitas. Apakah hal tersebut adalah hal yang salah? Tidak, malahan masuk akal, dengan jumlah populasi kita yang tinggi sangat sulit rasanya semua orang punya kesempatan untuk mendirikan usaha. Namun, Mindset wirausaha harus diajarkan sejak dini, untuk melatih kemandirian dan memanfaatkan peluang sekecil apapun itu tanpa harus melulu menggantungkan masa depan pada perusahaan orang lain. Untuk berhasil berwirausaha juga tak harus melulu bikin PT yang bermodal besar, karena Faktanya unit UMKM adalah salah satu penggerak perekonomian yang amat berpengaruh. Maka dari itu, butuh rasanya kurikulum yang seimbang antara ilmu pekerja dan juga berwirausaha.

2. Kurikulum kampus Harus Linear dengan kebutuhan Industri Terkait

Ini problem yang kami sendiri rasakan, terkadang ilmu kampus di indonesia sangat menitikberatkan pada yang sering kami sebut “Ilmu Penelitian” yang terkadang terlalu advance, sehingga banyak mahasiswa diharuskan mempelajari ilmu yang terkadang juga belum tentu diterapkan oleh perusahaan di Indonesia. Ok gini deh, perusahaan mana yang tanya skripsi kamu ketika wawancara? Saya berani bertaruh, bahwa kebanyakan dari mereka akan menanyakan pengalaman kerja ataupun project yang pernah dilakukan. 

Jika kita hanya berkutat pada “akademis kampus” berat rasanya untuk diterima begitu saja, meski kamu dari kampus ternama sekalipun. Peran dosen yang kebanyakan tidak memiliki pengalaman kerja di industri pun ikut memiliki andil dalam ketimpangan antara apa yang harus dipelajari dan kebutuhan Industri. Ingat! Kebanyakan mahasiswa yang rela mengeluarkan biaya kuliah yang super mahal adalah untuk mempersiapkan skill yang memang tepat buat industri sehingga mereka siap bekerja. Jadi, pihak kemdikbud dan kemenaker harus bekerja sama untuk menciptakan kurikulum yang sifatnya linear dengan industri, hal ini akan memudahkan perusahaan merekrut fresh graduate yang memang berkualitas.

3. Pengawasan Pada Perusahaan “Nakal” Harus Ditingkatkan 

Di Indonesia Masih dapat banyak kita temukan perusahaan-perusahaan yang sebenarnya tidak layak beroperasi. Kini banyak sekali Perusahaan yang bahkan sudah berbentuk PT yang dengan mudahnya melanggar peraturan ketenagakerjaan. Praktek peralatan keselamatan kerja tak terpenuhi, kerja tanpa kontrak tertulis, gaji yang tidak sesuai standar UMR Daerah, peniadaan asuransi, masih marak terjadi. Jika hal ini terjadi, tidak ada masa depan buat para pekerja tersebut. Negara harus turun langsung seharusnya turun langsung untuk melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan ini dan memaksa perusahaan tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Threads, Ini Cara Buat Aplikasi Mirip Twitter dan Perbedaannya!

Demikianlah pembahasan kami mengenai fenomena Let It Rot yang kini melanda kaum muda di china. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari permasalahan ini untuk meningkatkan kesejahteraan anak muda Indonesia. 

Kliklogistics

#Ongkirnya Murah
Terdengar Sampai Langit!

#OngkirnyaMurahTerdengarSampaiLangit!