Bisnis dropship adalah salah satu cara berjualan dengan menjual produk kepada pelanggan tanpa harus menyetoknya terlebih dahulu. Alternatif berbisnis satu ini cukup sering dilakukan oleh para pelaku usaha online dewasa ini, atau lebih dikenal sebagai dropshipper.
Menjadi dropshipper atau berbisnis dropship adalah salah satu pilihan ideal bagi para pemula yang ingin terjun ke dunia bisnis. Hal ini karena dropshipper tidak perlu repot menyetok barang terlebih dahulu, sehingga tidak membutuhkan modal yang besar untuk memulai usaha.
Baca juga: 5 Ide Bisnis Online Untuk Mahasiswa Yang Sering Bokek Di Akhir Bulan
Apa Itu Bisnis Dropship
Dropship adalah model bisnis yang kini banyak diminati oleh para pelaku usaha pemula yang baru terjun ke dunia bisnis. Tidak perlu modal banyak untuk memulai bisnis ini karena sebagai dropshipper, orang yang menjalankan bisnis dropship, tidak perlu menyetok barang produksi.
Menurut laman Kompas.com, konsep bisnis dropship adalah dengan si penjual dropship atau disebut juga dropshipper bertindak sebagai pihak ketiga yang menjadi perantara antara pembeli dengan produsen barang.
Sementara itu menurut Ahmad Syafii dalam bukunya berjudul “Step by Step Bisnis Dropshipping dan Reseller”, dropshipper adalah cara berjualan yang dilakukan pelaku usaha dengan menjual produk ke pelanggan dengan hanya bermodalkan foto atau gambar dari supplier tanpa harus menyetok barang. Adapun harga yang dipatok dropshipper adalah harga yang telah disesuaikan antara dropshipper dengan pihak supplier.
Bisnis model ini cukup mudah dilakukan karena tidak memerlukan modal yang besar. Hanya dengan kuota internet, dropshipper sudah bisa memulai bisnisnya dengan menjajakan produk kepada calon pembeli. Sehingga tak heran bila bisnis dropship kini dibanjiri para peminat.
Cara Kerja Dropship
Cara kerja dropship adalah cukup simple. Berikut teknis berjualan dengan menjadi dropshipper menurut Ahmad Syafii yang dikutip dari Detik.com.
- Dropshipper menjajakan barang kepada calon pembeli
- Calon pembeli atau pelanggan membeli dan membayar uang ke dropshipper
- Dropshipper membayar barang kepada supplier sesuai harga beli dropshipper yang dipatok supplier, beserta ongkos kirim yang dibebankan kepada pelanggan.
- Saat proses pembayaran, dropshipper juga memberikan data lengkap pelanggan kepada supplier, berupa nama penerima dan alamat pengiriman barang.
- Supplier mengirimkan barang pesanan ke alamat pelanggan atas nama dropshipper.
Perbedaan Reseller dan Dropship
Banyak orang salah mengartikan bahwa bisnis dropship adalah sama dengan menjadi reseller. Padahal secara teknis keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Berikut kami sampaikan beberapa perbedaannya sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Ahmad Syafii berjudul “Step by Step Dropshipper”.
Dropshipper
- Tidak membeli produk dari supplier sebelum dipesan pelanggan.
- Promosi hanya bermodalkan daftar produk.
- Pengiriman barang seluruhnya diatur oleh pihak supplier.
- Mendapatkan media promosi dari perusahaan supplier berupa banner, pamflet, dan lain-lain secara gratis.
- Tidak punya web tiruan atau replika.
Reseller
- Ada pembelian produk sebelum adanya pesanan dari pelanggan alias menyetok barang.
- Promosi juga bermodalkan daftar produk, namun dengan contoh produk yang telah dibeli terlebih dahulu dari perusahaan supplier.
- Pengiriman barang tidak dilakukan oleh supplier, melainkan oleh pihak reseller itu sendiri.
- Mendapat media promosi gratis serta website penjualan.
- Memiliki web tiruan atau replika sebagai website pribadi yang dikelola oleh pihak supplier.
Keuntungan Dropship
Dropship adalah model bisnis yang banyak diminati orang karena terdapat berbagai keuntungan. Berikut adalah keuntungan dropship menurut buku “Step by Step Bisnis Dropshipping dan Reseller”.
- Tidak perlu modal untuk menyetok barang, karena hanya perlu menghubungi pihak supplier ketika ada pelanggan yang memesan.
- Bisa dijadikan sebagai usaha sampingan, karena waktu kerjanya fleksibel.
- Tidak repot dengan kenaikan ataupun penurunan harga barang di pasaran.
- Tidak dipusingkan dengan komplain dari pelanggan atas kualitas produk yang buruk maupun proses pengiriman yang lama, karena itu semua menjadi tanggung jawab supplier.
- Hemat biaya karena tidak perlu memikirkan biaya produksi.
Kekurangan Dropship
Meskipun begitu, dropship memiliki beberapa kekurangan yang juga patut diperhatikan oleh calon pelaku usaha. diantaranya:
- Tidak bisa menentukan harga produk sendiri, karena harus mengikuti arahan supplier.
- Tidak punya produk sendiri dan hanya bertindak sebagai perantara dari pihak supplier.
- Tidak bisa mengganti atau memodifikasi produk.
- Sangat bergantung pada kinerja perusahaan supplier, yang jika ada kendala maka dropshipper tidak bisa melakukan transaksi.
Tips Memulai Bisnis Dropship
Buat kamu yang ingin mulai berjualan online dengan menjadi dropshipper, kami ada tipsnya nih. Simak ulasannya berikut ini!
1. Pilihlah Supplier yang Terpercaya
Langkah pertama sebelum memulai bisnis dropship adalah pastikan kamu memilih supplier barang terpercaya. Ini adalah langkah yang cukup krusial karena dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis kamu ke depannya, mengingat seluruh produk yang kamu jual berasal dari supplier.
Pandai-pandailah menyaring dalam menentukan kualitas suatu produk. Ini merupakan skill yang wajib dimiliki oleh dropshipper agar bisnisnya berjalan lancar tanpa adanya hambatan dari supplier yang bermasalah.
2. Ketahui Ketersediaan Barang
Kamu tetap perlu mengetahui ketersediaan barang di supplier agar pelanggan percaya bahwa kamu adalah perantara yang cocok untuk bertransaksi. Meksi tidak menyetok barang, dropshipper wajib mengetahui jumlah stok barang yang ada di supplier.
Selain itu, dropshipper juga wajib mengetahui harga terbaru setiap produknya. Hal ini juga tentu akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan pelanggan. Semakin kamu menguasai tentang produk yang dijual, maka pelanggan akan otomatis percaya kepada kamu sebagai orang yang profesional dalam berbisnis.
3. Foto Produk Dibuat Beda
Meski foto produk berasal dari supplier, kamu perlu untuk memberikan semacam modifikasi tanpa merubah tampilan fisik produk yang dijual. Seperti menambahkan watermark atau logo bisnis kamu.
Hal ini guna menghindari kesamaan dengan dropshipper lain yang fotonya memiliki kesamaan dengan kamu.
4. Buat Pembukuan Transaksi
Sama seperti model bisnis lainnya, sebagai dropshipper juga perlu membuat catatan transaksi untuk memudahkan pelacakan uang. Melakukan pencatatan terhadap setiap transaksi merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh para pelaku usaha, terutama yang berbisnis online tanpa modal seperti dropship ini.
5. Buat Konten Menarik
Tips yang satu ini sangat berguna agar menarik perhatian calon pembeli. Karena droshipper tidak perlu menyetok barang, maka kamu bisa lebih fokus dalam membuat konten menarik agar pelanggan mau memesan produk melalui jasa kamu.
Baca juga: Kamu Introvert? Nih Pekerjaan Yang Cocok Untuk Orang Introvert
Itu dia beberapa informasi yang bisa kami sampaikan tentang apa itu bisnis dropship, cara kerja, keuntungan dan kekurangan, hingga tips-tips menjalaninya. Secara umum, dropship adalah model bisnis yang bisa menjadi pilihan, terutama bagi para pemula yang ingin merintis usaha namun belum memiliki modal yang cukup.