Sejarah Puasa Ramadhan

Share This Post

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan bagi umat muslim diseluruh dunia. Karena pada bulan inilah segala amal yang kita perbuat akan dibalas hingga berkali lipat. Pada bulan ramadhan kita diwajibkan untuk melakukan puasa dengan menahan lapar dan dahaga dari subuh hingga matahari terbenam.

Tapi pernahkah terbesit dipikiran kamu tentang sejarah puasa ramadhan itu sendiri, selain karena memang diwajibkan oleh Allah SWT, sejarah dimulainya puasa memiliki perjalanan yang cukup panjang yang pastinya pantas untuk dikulik.

Maka dari itu kami akan memberikan informasi seputar sejarah puasa ramadhan mulai dari asal usul hingga perintah puasa, semua kami akan jelaskan dibawah ini. 

baca Juga: 5 Keutamaan Bulan Suci Ramadhan Yang Ditunggu Umat Islam

Zaman Puasa Sebelum Islam

Pada awalnya puasa sudah dilaksanakan jauh sebelum islam masuk ke jazirah arab, dalam buku yang berjudul Sejarah Puasa (2021) dikemukakan bahwa nabi daud bersama umatnya telah melakukan puasa. Mereka diwajibkan untuk melakukan puasa setidaknya 2 kali dalam hidupnya. Kini puasa yang dilakukan nabi daud dan umatnya disunnahkan untuk dilakukan oleh kita secara berselingan.

Maryam ibu nabi isa juga memiliki sejarah melakukan puasa, saat dirinya ditanyakan oleh orang banyak tentang kejelasan ayah nabi isa. Maryam bertekad untuk tetap diam dan menahan lapar dan dahaga.

Sejarah Puasa Ramadhan

Asal usul Puasa Ramadhan dapat ditelusuri kembali ke awal periode Islam. Puasa Ramadhan pertama kali diwajibkan oleh Allah SWT pada tahun kedua Hijriah, setelah umat Muslim hijrah ke Madinah dari Mekah. Sebelumnya, praktik puasa sudah dilakukan oleh umat Muslim, namun tidak diwajibkan. Puasa Ramadhan pertama kali diwajibkan pada tanggal 13 Ramadhan, dan umat Muslim diperintahkan untuk menahan diri dari makanan, minuman, dan aktivitas tertentu dari fajar hingga matahari terbenam.

Puasa Ramadhan juga memiliki sejarah yang terkait dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satunya adalah turunnya Al-Quran, kitab suci umat Muslim, yang dianggap sebagai wahyu terakhir dari Allah SWT, selama bulan Ramadhan. Menurut tradisi Islam, turunnya Al-Quran dimulai pada malam Lailatul Qadr, yang jatuh pada salah satu malam terakhir di bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan juga dianggap sebagai bentuk ibadah dan pengendalian diri yang diwajibkan oleh Allah SWT, sebagai bagian dari lima rukun Islam.

Nilai-Nilai Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan memiliki nilai-nilai spiritual dan sosial yang kuat bagi umat Muslim. Praktik ini dianggap sebagai bentuk pengendalian diri dan pengorbanan, di mana umat Muslim menahan diri dari kebutuhan fisik selama sepanjang hari, dan menggunakan waktu yang tersisa untuk beribadah, berdoa, dan ber introspeksi. Selain itu, puasa Ramadhan juga dianggap sebagai bentuk solidaritas sosial, di mana umat Muslim dari berbagai latar belakang bersama-sama menahan diri dari makanan dan minuman, serta membagikan makanan kepada yang membutuhkan.

Puasa Ramadhan juga dianggap sebagai bentuk persiapan spiritual untuk menjalani kehidupan sehari-hari, di mana umat Muslim diharapkan untuk meningkatkan kesadaran diri dan mengasah nilai-nilai seperti kesabaran, rasa syukur, dan keikhlasan. Selain itu, puasa Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan orang lain, memperkuat persaudaraan, dan meningkatkan toleransi antar umat manusia.

Perintah Puasa Dalam Al Quran

Dalam Al-Quran, puasa diwajibkan pada umat Islam sebagai bentuk ibadah dan pengendalian diri. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183). Ayat ini menunjukkan bahwa puasa diwajibkan bagi umat Muslim untuk memperkuat ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

Perintah Puasa Dalam Hadits

Selain Al-Quran, hadits juga memberikan panduan dan perintah tentang puasa. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Islam didirikan di atas lima perkara, yaitu persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, menunaikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa puasa diwajibkan bagi umat Muslim sebagai bagian dari rukun Islam.

Selain itu, dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW juga memberikan contoh dan petunjuk tentang cara berpuasa yang baik dan benar. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makanan dan minuman” (HR. Bukhari). Hadits ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya berarti menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga menuntut pengendalian diri dari perbuatan buruk dan kata-kata dusta.

Manfaat Puasa

Selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga memiliki manfaat kesehatan yang terbukti secara medis. Puasa dapat membantu mengurangi berat badan, meningkatkan fungsi insulin, meningkatkan kesehatan jantung, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, puasa juga dapat membantu meningkatkan kesadaran diri dan keberhasilan dalam hidup.

Demikianlah sejarah puasa ramadhan yang merupakan ibadah yang diwajibkan dalam agama Islam. Puasa diwajibkan bagi umat Muslim untuk memperkuat ketaqwaan mereka kepada Allah SWT. Perintah tentang puasa dapat ditemukan dalam Al-Quran dan hadits, yang memberikan panduan tentang cara berpuasa yang baik dan benar. Selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga memiliki manfaat kesehatan dan dapat membantu meningkatkan kesadaran diri dan keberhasilan dalam hidup.

Kliklogistics

#Ongkirnya Murah
Terdengar Sampai Langit!

#OngkirnyaMurahTerdengarSampaiLangit!